Bayi dalam fase Wonder Weeks?

bayi tiba-tiba rewel padahal tidak sakit, sudah minum susu dan juga tidak mengompol ? yuk simak artikel dibalik tangisan bayi yang akan muslim cilik ulas :)
bayi mengalami fase perkembangan, yang akan berpengaruh pada prilaku bayi. oleh beberapa ahli disebut dengan wonder week. menjadi hal penting bagi bunda untuk mengetahui fase-fase perkembangan tersebut, supaya lebih bisa memahami ketika sikecil mulai rewel dan menangis.  bayi akan mengalami Wonder Weeks dengan durasi Wonder Weeks ini bisa terjadi 2-3 hari bahkan sampai 6 minggu. tanda- tanda Wonder Weeks ini diikuti dengan gejala 3C : crying, clingy, & crangky padahal anak tidak sedang sakit.

Apa sih Sebenarnya Wonder Weeks itu?

Menurut pediatris asal Belanda,Fransiscus Xaverius Plooij dan istrinya, Hetty Van de Rijt , Wonder Weeks ini sebagai istilah untuk menggambarkan perkembangan mental (mental leaps) yang dialami bayi pada 20 bulan pertama kelahirannyanya. lompatan fase ini terjadi sebanyak 10 kali dan berhubungan dengan perkembangan sistem otak dan saraf yang membuat bayi memiliki peningkatan pada pola pikir dan kemampuan sensori.Saat mengalami fase lompatan perkembangan ini, akan muncul gejala seperti makan lebih lahap maupun bayi akan cenderung lebih rewel. Hal ini dikarenakan bayi merasakan ada perbedaan dan kewalahan dengan kemampuan yang baru dialami seperti kemampuan merasakan benda dan kemampuan mengenali wajah orang sekitar. Mereka merasakan frustasi karena masih kebingungan bagaimana cara mengontrol pengalaman barunya. Wonder week biasanya berlangsung antara 1-4 minggu.

3 C (Clinginess, Crankines, Crying)
Wonder week disertai dengan gejala 3C (Clinginess, Crankines, Crying). fase di mana ia mempunyai kemampuan sensori yang baru, bayi akan lebih dekat dan lengket pada ibunya (clinginess). Ia bisa jadi merasakan separation anxiety atau kecemasan berpisah dengan ibunya. Ia akan merasakan kenyamanan bila berada di dekat ibunya.

Selain itu, bayi juga akan lebih mudah cranky atau rewel sehingga membuat perubahan pada pola tidurnya. Perhatiannya saat menyusu juga jadi lebih mudah teralihkan. Tidak hanya itu saja, bayi akan menjadi sering menangis (crying). Memang benar di awal kelahirannya, bayi berkomunikasi dengan cara menangis. akan tetapi, untuk kali ini bayi lebih sering menagis dibanding waktu lainnya. Tangisannya terjadi tanpa sebab dan orang tua bingung tidak tahu harus berbuat apa.


10 lompatan mental yang akan dialami bayi selama 20 bulan pertama usianya.

* Lompatan 1
Terjadi pada usia: 4,5 - 5,5 minggu
pada lompatan ini bayi dapat melakukan hal baru seperti: tersenyum, melihat objek atau wajah orang tuanya lebih lama dan sering.
* Lompatan 2
Terjadi pada usia: 7,5 - 9,5 minggu
setelah lompatan ini bayi sudah dapat: familiar dengan orang-orang dan objek yang sering ia lihat, menoleh ke sumber suara, mengamati bagian tubuhnya sendiri seperti tangan dan kaki, menegakkan kepala.
* Lompatan 3
Terjadi pada usia: 11,5 - 12,5 minggu
setelahnya, bayi mampu: mengeluarkan suara tawa, tertarik pada cahaya, suka mendengar suara, bisa tengkurap sendiri.
* Lompatan 4
Terjadi pada usia: 14,5 - 19,5 minggu
Setelahnya bayi mampu: mengenali bayangannya di cermin, mengenali namanya sendiri, kemampuan menggenggam tangan lebih baik, mampu memasukkan barang ke mulut.
* Lompatan 5
Terjadi pada usia: 22,5 - 26,5 minggu
pada lompatan ini bayi mampu: memahami kata, bisa melempar benda, mulai mengeluarkan satu suku kata.
* Lompatan 6
Terjadi pada usia: 33,5 - 37,5 minggu
setelah fase ini bayi mampu: kosa kata yang dipahami bertambah, bisa mengekspresikan emosinya, mulai merangkak.
* Lompatan 7
Terjadi pada usia: 41,5 - 46,5 minggu
Setelah itu bayi mampu: bisa membuat gestur menunjuk apa yang diinginkan, dapat meniru bahasa tubuh yang sering dilihatnya.
* Lompatan 8
Terjadi pada usia: 51,5 - 54,5 minggu
Setelah itu bayi mampu: membuat coretan, menunjukkan kesukaan terhadap suatu objek.
* Lompatan 9
Terjadi pada usia: 59,5 - 61,5 minggu
Setelah itu bayi mampu: memliki keinginan melakukan semua hal sendiri, memahami kepemilikan, lebih mahir menunjukkan emosi termasuk tantrum.
* Lompatan 10
Terjadi pada usia: 70,5 - 76,5 minggu
Setelah itu bayi mampu: menjawab jika ditanya, mengerti maksud obrolan, mulai mau berbagi.

Sunny Weeks

Wonder weeks diikuti oleh sunny weeks di mana bayi terlihat lebih ceria karena sudah mampu mengenali kemampuan barunya dan dapat mengontrolnya. Fase ini biasanya terjadi sekitar minggu ke-58 atau setelah fase lompatan ke-8.

berikut secara singkat, perkembangan-perkembangan mental yang terjadi pada usia-usia tersebut secara lengkap adalah sebagai berikut:





  • 4½ – 5½ Changing Sensation
Bayi mulai lebih banyak menyadari dan memberikan respon pada berbagai stimulus di lingkungan karena kematangan organ, metabolisme dan inderanya.

  • 7½ - 9½ Pattern

Saat ini bayi tidak lagi merasa bahwa lingkungan adalah sebuah kesatuan stimulus, namun mampu melihatnya lebih detail dan terpisah; misalnya dia mulai menyadari tangannya sendiri.

  • 11½ - 12½ Smooth Transition

Bayi mulai menyadari dan mengasah pergerakan ‘halus’ tubuhnya. Pada saat ini, bayi yang awalnya bergerak dengan kaku, mulai mampu bergerak lebih lembut.

  • 14½ - 19½Events

Bayi akan mampu memahami serangkaian pergerakan familiar yang lembut dengan panca inderanya (melihat, mendengar, merasa, mencium dan mengecap).

  • 22½ - 26½ Relationship

Bayi akan mulai menyadari adanya ‘hubungan’ (relationship); seperti jarak dan posisi (di dalam, di luar, di atas, di dekat dan sebagainya). Sehingga terkadang bayi akan memberikan respon saat orang yang dikenalnya menjauh atau mendekat.

  • 33½ - 37½ Categories

Bayi mulai mengelompokkan serangkaian stimulus dalam menyadari suatu objek. Misalnya dia menyadari bahwa anjing besar bukanlah seekor kuda, melalui ciri-ciri binatang tersebut.

  • 41½ - 46½ Sequences

Bayi mulai mengenali dan mengelola urutan dari sebuah kegiatan. Misalnya makan, berarti dia harus mengambil buburnya dengan sendok, mendekatkan sendok pada kepala dan memasukkannya ke dalam mulut (bukan mata).

  • 50½ - 54½ Programs

Bayi menyadari keseluruhan urutan sebagai suatu kegiatan; misalnya meletakkan piring kotor di air, mengusapkan spons dan meletakkannya di rak merapakan kegiatan bernama ‘mencuci piring’.

  • 59½ - 6½ Principles

Saat ini, anak mulai menyadari adanya ‘aturan’ untuk suatu kejadian. Misalnya dia mulai menyadari bahwa untuk membuat ibunya tidak meninggalkannya, maka dia perlu memohon, merajuk dan bahkan menangis.

  • 70½ - 76½ Systems

Anak mulai mampu menyesuaikan prinsipnya sesuai lingkungannya. Dia mulai memahami bahwa dia bisa memilih ingin menjadi seperti apa (seorang anak yang jujur, perhatian, sabar dan sebagainya atau bahkan sebaliknya).